Beranda | Artikel
Seminggu atau Sejumat
Kamis, 8 Maret 2018

Seminggu atau Sejumat

Bolehkah menyebut seminggu? Krn katanya istilah minggu dr orang non muslim..

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Masalah istilah pada asalnya kembali kepada urf yang berlaku di masyarakat, selama tidak ada unsur larangan di sana. Dulu para sahabat menyebut shalat isya dengan shalat atamah [العَتَمَة], meniru kebiasaan masyarakat badui yang menyebut waktu isya dengan waktu atamah. Istilah atamah secara bahasa artinya gelap. (Hasyiyah as-Sindi ala Ibn Majah, 1/239).

Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang menyebut shalat isya dengan shalat atamah.

Dalam hadis dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا تَغْلِبَنَّكُمُ الْأَعْرَابُ عَلَى اسْمِ صَلَاتِكُمْ، فَإِنَّهَا الْعِشَاءُ، وَإِنَّهُمْ لَيُعْتِمُونَ بِالْإِبِلِ

Janganlah kalian kalah dengan orang arab dalam menamai shalat kalian. Sesungguhnya shalat itu namanya isya. Sementara mereka masuk waktu malam karena mengurusi onta mereka. (HR. Muslim 1487, Ahmad 4572 dan yang lainnya).

Namun di kesempatan yang lain, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terkadang menyebut shalat isya dengan shalat atamah. Seperti dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِى الْعَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

Andai mereka tahu keutamaan dalam shalat atamah dan subuh, niscaya mereka akan mendatanginya meskipun dengan merangkak. (HR. Bukhari 615 & Muslim 1009)

Istilah Ideal

Karena itu, sebagian ulama – seperti Ibnu Qudamah (al-Mughni, 1/279) – menyebutkan bahwa dianjutkan mempertahankan penamaan shalat isya dengan isya, dan tidak dianjurkan menggunakan nama atamah.

Artinya, pelurusan istilah ini adalah dengan pertimbangan mana yang paling ideal.

Kesimpulan ini yang bisa kita tarik untuk penamaan pekan.

Standar satu pekan dikembalikan kepada nama hari yang dianggap paling mulia. Masyarakat kita menggunakan istilah se-minggu. Artinya, minggu menjadi hari istimewa bagi mereka, sehingga dijadikan ukuran standar pekan. Mengapa minggu yang istimewa bagi mereka?

Tentu saja ini terlepas dari doktrin agama. Alasan yang paling tepat, karena hari ahad adalah hari libur bagi mereka. Sehingga dijadikan acuan akhir pekan.

Dalam islam, kita diajarkan bahwa pemimpin semua hari adalah jumat. Artinya, hari yang paling istimewa dalam islam adalah jumat. Dari Abu Lubabah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللهِ

“Sesungguhnya hari Jumat itu adalah pemimpin seluruh hari dan hari paling mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Ibnu Majah 1137 dan dishahihkan al-Albani)

Karena itulah, yang ideal dalam islam, ukuran standar pekan adalah jumat dan bukan ahad. Sehingga yang lebih tepat sejumat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menggunakan ukuran sejumat ini dalam beberapa hadis beliau, diantaranya hadis tentang Dajjal,

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya para sahabat, berapa lama Dajjal tinggal di bumi. Beliau menjawab,

أَرْبَعِينَ يَوْمًا، يَوْمٌ كَسَنَةٍ، وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ، وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ وَسَائِرُ أَيَّامِهِ كَأَيَّامِكُمْ

“Selama 40 hari. Hari pertama seperti setahun, hari kedua seperti sebulan, hari ketiga seperti sejumat, dan hari-hari sisanya seperti hari biasa.” (HR. Muslim 2940, turmudzi 2240, dan Ahmad 17629)

Dalam hadis di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut satu pekan dengan sejumat.

Karena itulah, yang lebih ideal, kita menyebut satu pekan dengan sejumat, dan bukan seminggu. Dan sekali lagi, ini hanya pembahasan terkait istilah yang paling ideal. Bukan masalah hukum boleh dan tidak boleh..

Demikian, Allahu a’lam.

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)


Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/31330-seminggu-atau-sejumat.html